Ternyata Virus Bisa Menjadi Obat Untuk Melawan Kanker
Ladiesmail - Herpes bisa menjadi obat untuk melawan kangker? apakah bisa? Sedangkan Herpes atau lebih dikenal oleh masyarakat kita dengan sebutan penyakit Cacar Air ini. Merupakan sejenis penyakit yang di sebabkan virus yang menyerang bagian kulit manusia. Untuk masyarakat kita herpes bukanlah penyakit yang awam , pada umumnya setiap orang akan mengalaminya 1 kali terkena penyakit Herpes atau cacar air.
Penyakit herpes adalah penyakit yang disebabkan oleh HSV (Virus Herpes Simpleks) ini menyebabkan kulit melepuh dan terasa sakit pada otot di sekitar daerah yang terjangkit bersifat sementara, akan tetapi meskipun bersifat sementara penyakit Herpes sangatlah mengganggu dan menyebabkan ketidaknyamanan pada penderitanya.
Namun apakah bisa penyakit herpes bisa menjadi obat untuk melawan kanker? pada sebuah hasil penelitian terbaru yang lakukan oleh Profesor Paul Workman dari Intitute of Cancer Research menunjukkan bahwa herpes ternyata mampu membunuh sel-sel kanker dan menghentikan tumor yang berkembang di tubuh manusia.
Penelitian ini menggunakan T-vec, T-vec adalah strain rekayasa genetika. Faktor digunakannya Strain dalam penelitian itu karena starin tersebut dianggap sebagai obat baru dan cahaya cerah bagi untuk mengobati para penderita kanker dan tumor.
Penelitian menggunakan herpes sebagai obat untuk melawan kangker dan tumor ini pertama kali diterbitkan dalam Journal of Clinical Oncology, yakni dengan mengungkapkan bahwa virus herpes tersebut dapat digunakan sebagai obat untuk membunuh sel-sel kanker dan tumor.
Cara ini tidak seperti kemoterapi yang melemparkan jaring lebar dan membunuh sel-sel kaker yang berkembang biak, dengan cara terbaru ini lebih mengarah pada penyempitan pergerakan sel kanker untuk tumbuh. Sehingga cara tersebut lebih efektif tanpa harus takut akan menyebarnya sel sel kanker ke seluruh tubuh.
Para peneliti melakukan uji coba pada lebih dari 400 pasien yang menderita melanoma maligna, melanoma malign adalah salah satu jenis kanker kulit paling mematikan, para peneliti memberikan pengobatan T-vec pada 16 persen pasien penderita penyakit melanoma maligna dan telah menunjukkan respon positif dalam waktu satu semester.
0 comments:
Post a Comment