Kisah Nyata, Rumah Angker Magelang yang Dihuni Puluhan Hantu
Ladiesmail - Kisah misteri rumah angker memang sudah sering kita dengar di Indonesia. Tak heran, jika rumah angker memang menjadi bahan berita masyarakat. Salah satunya rumah angker yang berada di daerah Magelang.
Rumah angker ini sempat menjadi topik populer di Indonesia. Dikisahkan ada seorang yang tinggal di kamar paling keramat dalam rumah itu dari kecil hingga masa SMA. Banyak pengalaman gaib yang dialami selama bertahun-tahun tinggal di rumah itu, terutama bagian kamar yang dia huni. Rumah yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini memang telah mengubah hidup seorang anak dari 3 bersaudara ini.
Agar kisah nyata ini lebih menarik, saya sebagai admin akan menulis ulang dengan tata bahasa yang berbeda dan agar lebih hidup kisah ini saya akan mengawali kata "Aku" untuk mengawali kisah ini yang sebagaimana dikutip banyak sumber.
Aku mempunyai dua saudara yang tinggal di luar kota dan satu lagi adik angkat yang bernama Leo berada di RSJ, sampai saat ini rumah ini masih dihuni oleh kedua orang tuaku. Aku hanya pulang kerumah itu pada waktu libur, itupun jarang, kebanyakan adalah orang tuaku yang berkunjung ke tempat aku.
Rumah ini terdapat sebuah kamar yang sejak kecil sudah aku tempati bersama adik angkatku Leo. Dan setelah tamatan SMA, aku melanjutkan kuliah bersama saudara kandung di luar kota, dan kamar ini pun sudah dibongkar (Inilah dibalik kisah mengapa kamar ini dibongkar).
Sejak kecil aku memang sering ditemani ibu untuk mengerjakan PR, saat itu ibuku lagi periksa hasil ujian muridnya dan aku juga salah satu murid ibuku (guru sd). Sebetulnya malam itu aku sudah disuruh tidur oleh ibuku, namun karena PR belum selesai maka aku tidak menuruti ibunya.
Setelah jam dinding berbunyi tanda sudah jam 12, saat itu juga aku melihat tangan seukuran orang dewasa tepat di depan aku. Aku sangat takut hingga menangis. Ibu aku sampai terkejut hingga mengambil sapu didekatnya dan langsung memukul tangan itu sambil membaca doa, tapi tangan itu bertambah banyak hingga puluhan.
Tak lama setelah tangan itu mulai menghilang satu-persatu, akupun mulai tenang dan tidur. Setelah kejadian mistik ini, bapak aku sering marah-marah tanpa sebab, aku sama adik aku sering sakit-sakitan.
Parahnya, aku sempat mengalami kejang-kejang dan pernah tiga kali terluka dikepala aku. Lebih mengerikan lagi aku dan adik angkat aku pernah keluar dari rumah tanpa kami sadari.
Dan kesurupan yang paling mengerikan adalah aku bersama adik aku pernah tersiram air panas yang pas waktu ini seorang pembantu mengambil air dari teko yang sebenarnya mau disimpan di tremos. Tidak ada alasan jelas kenapa pembantu itu melempar teko ke tubuh kami yang membuat sekujur tubuh kami mengalami luka yang cukup parah. Lembaran waktu terus mengalir, tidak terasa, kejadian itu sudah kami lewati beberapa tahun dan menjadi memori masa lalu.
Pernah terjadi sebuah kejadian yang diceritakan sama tetangga aku yang katanya melihat maling yang mau nyolong dirumah aku. Tiba-tiba maling itu lari terbirit-birit setelah mencongkel jendela, padahal rumah aku dalam keadaan kosong dan sepi karena semua keluarga keluar kota, maling itu ketakutan setelah berhasil membuka jendela. Entah apa yang dilihatnya, saat lari pun si maling tiba-tiba terjatuh berkali-kali seperti ada yang menendang.
Tak ada angin mana datangnya ombak, keluarga akupun mulai cemas dengan keadaan rumah, suatu hari keluarga aku kedatangan tamu dari Malang. Beliau simbah aku yang tergolong orang pintar, saat itu aku duduk di bangku SMA. Setelah berkonsultasi sama simbah, katanya disitu ada beberapa pusaka yang tertanam di bawah pondasi rumah.
Tidak tahu jelas dari mana datangnya, namun diperkirakan sudah ada sebelum rumah dibangun, dan katanya banyak dihuni. Termasuk salah satunya sosok orang tua bersorban putih yang konon penghuni rumah aku yang paling kuat.
Akhirnya simbah aku menyarankan agar setiap malam jum'at dibuatkan kopi hitam yang nantinya ditaruh di kamar aku dan kopi tersebut paginya harus disiramkan di depan kamar aku. Hari demi hari kami lalui seperti itu, bikin kopi, dibuang, bikin kopi lalu dibuang lagi. Akhirnya saat aku kelas 3 SMA. Aku mulai menyarankan ke keluarga, kebiasaan buang kopi itu dihilangkan saja.
Setelah berunding, akhirnya keluarga aku setuju untuk menghilangkan kebiasaan itu. Tetapi, ini ternyata jadi masalah besar. Setelah aku melarang ritual kopi. Aku sering mengalami kejadian-kejadian aneh.
Rambut dijambak waktu tidur, mendengar tangisan wanita, muncul sosok puluhan wajah dari tembok kamar yang seakan mereka lagi ngobrol. Penampakan tengkorak, puluhan kelelawar masuk kamar, dan masih banyak lagi. Tapi aku tetap tinggal di kamar itu, karena kamar itu adalah kamar paling besar dirumahku.
Pernah suatu hari, tibalah saat aku lulus SMA, aku kuliah disemarang, kamar itu di tempati Leo adik angkat aku yang baru pulang dari flores. Leo tergolong siswa SMK yang rajin dan pintar, bahkan dia masuk rangking 3 besar di kelasnya. Suatu ketika, tidak tahu kenapa tanpa sebab Leo jarang bicara, dan sesekali ketawa tidak jelas.
Bahkan pernah mengamuk tanpa sebab, semua barang kamar dibanting, waktu kejadian itu dirumah hanya ada adik kandung aku sendirian, adik kandung aku cuma bisa senbunyi dikamarnya karena takut.
Itu karena Leo orang Flores yang badannya cukup besar, bahkan kamar aku nyaris dibakar sama dia, semua pakaian dalam lemari dikeluarkanya lalu dibakar tepat didalam kamar yang dia kunci dari dalam.
Melihat asap keluar dari kamar, adik kandung aku langsung teriak kebakaran. Beberapa tetangga datang, langsung mencongkel pintu dan langsung memadamkan api. Yang lebih mengejutkan lagi, setelah kejadian itu, Leo malah jadi anak yang rajin ke masjid, shalat, puasa, dan suka ceramah sendiri, namun, suara yang keluar dari Leo sudah beda.
Menyerupai orang tua dan wajahnya mirip orang sakit stroke, bibirnya susah buat bicara. Dan pada akhirnya, tiba-tiba Leo sudah berubah karakter, jadi suka marah-marah, sebelumnya memang pernah, tetapi ini sangat berbeda, lebih parah lagi.
Melihat keadaan seperti itu, keluarga aku mendatangkan seorang kyai. Katanya Leo kesurupan, dan meminta kami agar dia jangan sampai kabur, karena bisa membahayakan orang yang dibencinya.
Benar saja, suatu hari saat keluarga aku lengah, Leo tiba-tiba lari, setelah seharian mencarinya. Keluarga aku dapat kabar kalau Leo masuk penjara, setelah aku melihat berita dari TV One.
Leo tiba-tiba pulang kerumah bapak kandungnya, dan tega membacok Ibu tirinya yang sebenarnya memang iya benci, akhirnya setelah dilakukan pemeriksaan kejiwaan. Leo dimasukkan ke RSJ, hingga sekarang kami sekeluarga kehilangan kontak dengan Leo, terakhir dengar kabar Leo sudah di Flores.
0 comments:
Post a Comment