Astaga, Pria ini Merebus 600 Ekor Kucing Untuk Dijadikan Obat

Astaga, Pria ini Merebus 600 Ekor Kucing Untuk Dijadikan Obat

Ladiesmail - Berbicara hewan peliharaan, kucing pasti hewan paling dekat dengan manusia. Selain imut dan lucu, hewan peliharaan yang satu ini memang sangat menggemaskan dan disayang oleh kebanyakan orang. Walau tidak sepintar anjing, tapi tidak berarti mereka harus dibunuh bukan?

Bagi yang suka dengan hewan satu ini, mungkin akan merasa geram mengetahui hal berikut ini. Karena seorang pria berumur 54 tahun ditangkap polisi karena dicurigai telah menangkap 600 ekor kucing dan merebusnya hidup-hidup, menguliti dan menjual dagingnya sebagai obat, demikian dilansir dailymail.co.uk.

Peristiwa tersebut terjadi pada bulan Mei tanggal 21, dan pria ini ditangkap dengan tuduhan melanggar undang-undang perlindungan hewan. Diduga, pria ini sengaja memberi makanan kucing-kucing liar di sekitar rumahnya, kemudian menangkap kucing-kucing tersebut dan memasukkan mereka hidup-hidup ke dalam panci berisi air mendidih untuk diambil dagingnya.

Setelah kucing mati, ia akan menguliti kucing dan menyimpan dagingnya di dalam freezer hingga pembeli datang. Polisi mengklaim bahwa memang ada berita yang beredar bahwa makan daging kucing yang direbus atau dijadikan sup mampu menyembuhkan penyakit arthritis sehingga terjadilah jual beli ilegal daging hewan yang biasa dijadikan hewan peliharaan ini.

Meski memang tidak ada larangan resmi dan hukuman bagi mereka yang makan daging kucing, namun tindakan merebus kucing tersebut dianggap kejam dan tidak pantas dilakukan di Korea.

Setiap negara memang memiliki peraturan tersendiri mengenai daging apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi, tidak terkecuali di negeri kita ini. Meski memang tujuannya baik, namun jika melanggar peraturan, sebaiknya tidak dilakukan ya.
Share on Google Plus

About Vento Deco

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment